Gelar Tari Ratna Mutu Manikam Nusantara

Gebyar dan Lomba Kompetensi Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Tingkat Nasional, Dirjen Mandikdasmen, Kemendiknas 2010.

Kelas Reguler

Pusat Pendidikan dan Latihan Tari Sanggar Tari Kembang Sore Cabang Bantul.

Gelar Seni Taman Budaya Yogyakarta

STKS Pusat Yogyakarta - STKS Cabang Bantul - STKS Cabang Sleman - Gamelan Lover's.

Peresmian dan Pentas Perdana

STKS Cabang Bantul, 8 maret 2009.

Rabu, 27 Januari 2010

Karya ST. Kembang Sore

Karya Sanggar Tari Kembang Sore :
Kreasi : Untung Muljono & Reki Lestari


  • 157 Tari Kreasi dalam 26 Album --------- Gerak Tari & Musik
  • 12 VCD Tari (27 Tari) ------------------- Produksi Video Tari
  • 16 Gendhing dalam 2 Album -------------  Produksi Audio Tari

Album Tari Terbaru berjudul "RONGGENG ASOY" produksi Kusuma Recording.



pimpinan : Drs.Untung Muljono, M.Hum
penata tari : Drs.Untung Muljono, M.Hum
swarawati : Retno Asmiatin, Witun



isi album :



1. Tari Ronggeng Asoy ( Reky - Untung M )
2. Tari Nil ( Nella - Untung M )
3. Tari Sapu ( Catur Siwi - Untung M )
4. Tari Kangguru ( Lily - Untung M )
5. Tari Dewi Bulan ( Raysha - Untung M )
6. Tari Soul ( Wahyu - Untung M )
7. Tari Minturong ( Intan - Untung M )
8. Tari Sayuk ( Untung M )



Kembang Sore Indonesia Pusat selalu bersedia menampung segala bentuk kritik dan saran guna kemajuan bersama.



Kembang Sore Indonesia Pusat Terbuka!!!

Siapakah Untung Muljono

Drs. Untung Muljono, M.Hum. adalah putra dari pasangan Karsowiryo dan Mustini yang lahir pada tanggal 19 Februari 1957 di desa Batangsaren, Kecamatan Kauman Kalangbret, Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Ia putra ke-5 dari 8 bersaudara keluarga Wiryo. Ketika jaman Belanda, orang tuanya cukup dikenal sebagai seorang seniman ketoprak di wilayah Tulungagung. Namun karena perjuangannya di bidang ekonomi cukup berat, mengakibatkan ciita-cita itu kandas.
Untung Muljono yang dimasa kecilnya selalu dihimpit dengan suasana keprihatinan, ternyata mempunyai semangat belajar yang sangat tinggi. Awalnya ia belajar seni secara otodidak dari warisan keluarga seni. Kemudian ketika di bangku SMP ia belajar menari dengan seorang guru tari dari Yogyakarta yaitu Bapak Madyo bersama teman-temannya. Setelah sang guru akhirnya harus kembali ke Yogyakarta, ternyata Untung mulai tumbuh kedewasaan seninya, mulai menggantikan sang guru melatih teman-temannya.

Saat itu Untung Muljono sudah mulai nampak karier seninya karena selama ia belajar di bangku SMP sudah mulai berani berimprovisasi berkarya dalam bidang tari dan juga sekaligus sebagai penata musik tarinya. Hal inilah yang perlu menjadikan catatan dan perlu diteladani karena bermodalkan kemauan ternyata sekarang ini menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya. Ibu Suhartiyah selalu memberikan keleluasaan anaknya Untung untuk berkarya. Sampai ia duduk di bangku SPG semakin mantap jiwa seninya, dan akhirnya ia memastikan harus menimba ilmu kesenimanannya ke ASTI Yogyakarta sampai beliau memperoleh gelar seniman tari S1 dan Master seninya di UGM Yogyakarta.

Untuk lebih jelasnya latar belakang pendidikan Untung Muljono adalah sebagai berikut:

1. 1971 Tamat dari SD Negeri Batangsaren
2. 1974 Tamat dari SMP Siswa Utama Kalangbret
3. 1977 Tamat dari SPG Negeri Kalangbret
4. 1981 Tamat Sarjana Muda Asti Yogyakarta
5. 1985 Tamat S1 ISI Yogyakarta
6. 2003 Tamat S2 UGM Yogyakarta

Melihat kenyataannya dari tahun kelulusan dan prestasi karya seninya, jelas bahwa Untung Muljono memang memiliki jiwa seni dan merupakan bakat dari kecil karena beliau sudah berkarya sebelum beliau melanjutkan ke sekolah seni bahkan karya besar beliau tentang kisah Kembang Sore dan menjadi nama sanggar ini dicipta sebelum beliau mengenyam pendidikan seni.



Dan kiranya sangatlah tepat jika nama Kembang Sore digunakan sebagai nama sanggar seni ini. Melihat dari nilainya, jelas Kembang Sore memiliki arti suatu keindahan yang akan tercantum pada waktu sore hari, tetapi tinjauan lain seperti harafiah, legenda dan sejarah tentu memiliki arti tersendiri.

a. Tinjauan harafiah: Kembang Sore adalah bunga di sore hari, maksudnya keindahan di sore hari, atau dimainkan paling bagus di sore hari.

b. Tinjauan legenda: Kembang Sore adalah legenda yang berakar dari nama tokoh dimana tokoh ini atau cerita ini oleh masyarakat Tulungagung (Jawa Timur) cukup memiliki bobot dan bibit berdirinya kota Tulungagung.

c. Tinjauan sejarah: cerita Kembang Sore sangat mengkait dengan kisah seorang Ibu bernama Suhartiyah yang kebetulan menjadi penasehat Sanggar Tari Kembang Sore.

Inilah sekilas sosok Babe kita Untung Muljono yang sangat sederhana dan selalu mengisi kehidupannya dengan seni bersama keluarga dan sanggar seninya yaitu Sanggar Tari Kembang Sore.

Kamis, 21 Januari 2010

Peresmian Ranting Sanggar Tari Kembang Sore Cabang Sleman

Selamat kami ucapkan kepada STKS Cabang Sleman atas peresmian ranting Kembang Sore ke sekian kalinya. Ya.!! Selain ranting Kalasan dan Ambarukmo, ranting cabang yang baru diresmikan pada tanggal 17 Januari 2010 adalah St. Kembang Sakura Kembang Sore, yang beralamat di Mesan 6A rt.14/31 Sinduadi, Mlati, Sleman.
Acara Peresmian dihadiri oleh Penanggung Jawab STKS Indonesia Drs. Untung Muljono, M.Hum., Pembina STKS Pusat Yogyakarta Ibu Dra. Reki Lestari, Ketua STKS Cabang Sleman Drs. Wardoko beserta Ibu Siwi. Dari tingkat birokrasi hadir pula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Yogyakarta Bp. Suparno.
St. Kembang Sakura Kembang Sore di asuh oleh tiga dara cantik ; Aya, Ayi, Ayu dan mereka dibina langsung oleh STKS Pusat Yogyakarta.
"Jangan hangat-hangat Tai Ayam", begitulah pesan yang disampaikan oleh Drs. Untung Muljono dalam sambutannya. Kegiatan sanggar harus terus selalu berjalan, jangan hanya awal-awalnya saja. Mengingat di Yogyakarta sendiri sudah banyak berdiri sanggar-sanggar tari, tetapi kegiatannya sudah tidak ada dan kini hanya tinggal namanya saja. Kembang Sakura Kembang Sore tidak boleh demikian dan harus tetap eksis.